proposal
BUDIDAYA
jamur tiram
Disusun oleh:
AGUS AHMAD KOLILULLAH (089638155448/085324271367)
Peserta Pelatihan Kewirausahaan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2012 M
1433 H
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapakan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal pendirian usaha
kami yang diberi nama “Raja Jamur Tiram”. Adapun bentuk kepengurusan usaha bisnis kami
adalah Industri Rumah Tangga yang ruang lingkup kerjanya terfokus pada budidaya jamur tiram. Tujuan kami
merancang proposal ini adalah sebagai bukti bahwa kami memmpunyai bakat dalam bidang ini dan membutuhkan dukungan
dari pihak lain agar bisnis rumah tangga ini bisa maju.
Penulisan proposal ini tidak
terlepas dari wawancara langsung dengan bapak Labib (seorang yang ahli
dalam bidang budidaya jamur tiram), jurnal-jurnal di intengrnet, majalah, dan pihak-pihak lain yang
telah membantu dan mendukung proses pembuatan proposal bisnis ini.
Besar harapan penulis semoga
proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para investor untuk
melanjutkan prakteknya di lapangan. Penulis menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, karena penulis sebagai manusia jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan tulisan ini dari pembaca demi lebih sempurnanya proposal ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
semenjak maraknya perdagangan
daging yang tdak layak konsunsi dan banyaknya praktek praktek kecurangan yang
melibatkan daging sapi maupun ayam. Dan sedikitnya pengusaha yang menggeluti
usaha dala bidang pembudidayaan jamur tiram. Maka kami jadikan sebagai suatu
kesempatan untuk kami melangkah menuju peluang dalam mengembangkan budidaya
jamur tiram. selain sedikitnya pengusaha jamur tiram bahkan tidak adanya
pengusaha jamur triram. Jamur tiram juga memiliki angka kecukupan gizi yang
baik, bahkan sekarang jamur tiram sudah mulai diminati oleh hampir semua
lapisan masyarakat.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan
proposal usaha ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui kelayakan usaha Jamur
Tiram sehingga dapat
meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya.
2.
Sebagai
gambaran dan panduan dalam melaksanakan aktivitas usaha.
3.
Sebagai
dasar dalam melakukan pengendalian perusahaan.
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1.
Produk
Jamur Tiram dengan ukuran 40 cm(120 gram).
2.2.
Harga
Harga 1 kg Jamur Tiram Rp 10.000 (mengikuti harga telur)
2.3.
Promosi
Mempromosikan produk ke
pengepul-pengepul yang ada disekitar lokasi usaha dan daerah-daerah sekitar, Sindang Laut, karang sembung, sedong dan lain-lain.
2.4.
Tempat
Lokasi usaha dilakukan
didaerah Cirebon tepatnya di desa Dongkol. Lokasi ini dipilih karena di daerah ini dekat dengan tempat distribusi.
2.5.
Analisis SWOT
1.
Strengths
· Lokasi strategis, dengan suhu cukup rendah
· Harga jual jamur tiram cukup tinggi, sehingga secara ekonomi relatif
lebih menguntungkan.
· Permintaan pasar terhadap jamur tiram cukup tinggi dan masih belum terpenuhi, sehingga
peluang pasar makin terbuka lebar.
· Data dan informasi tentang budidaya
cukup memadai.
· Adanya sumber sumber yang menguasai dalam
bidam bidang budidaya jamur tiram ini.
2.
Weakness
· Pertumbuhan jamur tiram dari awal pembibitan memerlukan waktu
40 hari.
· Suhu yang harus tetap dijaga
· Dilakukan pengecekan setiap tiga kali
dalam sehari
3.
Opportunitiess
· Jumlah pembudidaya yang mengusahakan Jamur Tiram memang
masih sedikit bahkan hampir
tidak ada yang meminatinya. Para pembudidaya merasa sulit untuk menghasilkan jamur tiram yang berkualitas tinggi.
· Pangsa pasar yang luas
· Banyaknya permintaan
4.
Threats
· Gangguan musim umumnya terjadi pada
saat musim kemarau yang mengakibatkan suhu lebih panas disiang hari sehingga jamur tidak dapat
tumbuh bahkan gagal jika tidak dijaga suhu ruangan tersebut.
· Munculnya pesaing baru.
2.6.
Analisis Pesaing
Untuk target jangka
pendek, yaitu usaha kami dapat dikenal dan dipasarkan hasilnya pada pengepul
disekitar lokasi usaha (cipeujeuh), maka pesaing usaha kami adalah
usaha-usaha budidaya jamur
tiram yang ada di luar kota.
Kelebihan usaha ini :
· Pembudidayaan dilakukan secara
intensif sehingga didapatkan hasil yang optimal.
· Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
· Membuat media sendiri, sehingga biaya
produksi lebih rendah.
· Mediator dapat dipanen berkali kali bahkan
hingga dua tahun lamanya
Kekurangan usaha ini :
· Tidak boleh terkena tangan saat pembibitan
dilakukan
· Suhu tidak boleh tinggi, harus dijaga
kelembabanya
· Dalam satu media diharuskan tumbuh hanya
satu jamur tiram
Untuk target jangka
panjang, yaitu diharapkan hasil usaha dapat dipasarkan ke luar kota lain seperti
Indramayu, Majalengka, Kuningan, Brebes, dan lain-lain, maka pesaing kami akan menjadi
lebih banyak, karena disetiap daerah juga banyak pembudidayaan Jamur Tiram. Namun kami optimis, dengan pembudidayaan yang
intensif ini akan menghasilkan Jamur Tiram yang
berkualitas.
BAB III
ASPEK OPERASIONAL DAN PRODUKSI
3.1.
Analisis Aspek Lingkungan
Masalah keamanan relatif aman
dan terkendali tidak ada
ancaman kebakaran karena jauh dengan pemukiman.
3.2.
Analisis Aspek Operasional
a.
Tingkat
teknologi yang digunakan untuk budidaya Jamur Tiram umumnya dilakukan secara intensif. Dalam hal ini usaha yang kami jalankan
adalah teknologi intensif.
Klasifikasi teknologi intensif
berpedoman pada sapta usaha pembudidayaan jamur tiram yang meliputi :
1. Pembuatan kubung
2. Pembuatan mediator
3. Penyediaan Mediator atau wadah bibit yang unggul
4. Pengontrolan suhu
5. Pemantauan jamur yang tumbuh dalam
mediator
6. Panen
7. Penggantian mediator setelah dua tahun panen
b.
Tekhnis
Budidaya
1. Pembuatan kubung
Direncanakan pada usaha ini
akan dibuat kubung sebanyak satu lokal, dimana kubung berukuran 9x4 m.
2.
Pembuatan
mediator jamur.
3.
Pemantauan
suhu ruangan
4.
Pemilihan
jamur yang tumbuh dalam mediator, harus satu jamur
5.
penyemprotan
6.
Panen
Panen dilakukan setiap hari, dengan besar jamur 120 gr
c.
Sumber
mediator
Dalam menjalankan usaha ini
kami membuat mediator berkualitas baik untuk menjamin kualitas
produksi jamur yang dibudidayakan. Dengan ciri-ciri :
Ø Kondisi mediator baik
Ø Tidak berwarna gelap
Ø Tidak adanya jamur selain tiram yang
tumbuh
Ø Direbus selama 9 jam (bakal mediator)
Ø Ukuran seragam
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM
4.1. Data Perusahaan
1.
Nama
Perusahaan : ”Raja
Jamur Tiram”
2.
Bidang
Usaha : Budidaya jamur tiram
3.
Jenis
Produk : jamur
4.
Alamat
Perusahaan : Desa Dongkol Kec. Lemah Abang
5.
No Hp : 089638155448/085324271367
6.
Alamat
Email : agoesmad@gmail.com
7.
Bank
Perusahaan : BRI
8.
Mulai
Berdiri :
4.2.
Data Pemilik
1.
Nama
Pemilik : Agus
Ahmad Kholilullah
2.
Jabatan : Pimpinan
3.
Tempat
Tanggal Lahir : Cirebon, 30 April 1990
4.
Alamat
rumah : Jln. Curug Wetan No. 12 A Cirebon
5.
No Hp : 089638155448/085324271367
6.
Alamat
Email : agoesmad@gmail.com
7.
Pendidikan
Terakhir : Mahasiswa
4.3.
Tipe dan Struktur Organisasi
Tipe dan struktur organisasi dibawah ini adalah struktur organisasi garis. Struktur organisasi merupakan struktur organisasi dengan jumlah karyawan 1 orang, dan pemiliknya yang merupakan pimpinan tertinggi di dalam organisasi yang mempunyai hubungan langsung dengan bawahannya.
4.4.
Manajemen dan Pegawai
Untuk menjelaskan
masing-masing jabatan dalam struktur organisasi ”Raja Jamur Tiram” maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai
berikut :
Ø Nama jabatan :
Pemilik Usaha (pemimpin)
Ringkasan pekerjaan : Pemilik usaha adalah pengendali
dan pembuat keputusan tertinggi yang menyangkut kelangsungan perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Membuat
perencanaan, strategi dan kebijakan yang menyangkut operasional perusahaan.
b.
Menyusun
anggaran perusahaan dan program kerja.
c.
Melakukan
kontrol secara keseluruhan atas operasional usaha budidaya jamur.
d. Memegang kendali atas keputusan penting
yang bersifat umum atau berkaitan dengan masalah regulasi dan finansial.
e.
Bertanggung
jawab dalam memajukan usaha.
Ø Nama jabatan :
Pekerja
Ringkasan pekerjaan : Bertanggung jawab untuk kegiatan
operasional setiap harinya.
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Melakukan
pemantauan kubung dan panen
setiap harinya.
b.
Menyiram
tembok dan pasir agar suhu tetap lembab
c.
Mematau
mediator, tidak boleh tumbuh 2 jamur dalam satumediator
BAB V
ASPEK KEUANGAN
Perkiraan
Jumlah Penjualan
1. Per 1 hari
Jumlah mediator
|
Jlh jamur (1 kubung)
|
Total
|
Berat jamur (kg)
|
Harga (kg)
|
Total Penjualan
|
2000
|
2000
|
2000
|
3-4
|
10.000
|
30.000-40.000
|
2. Harga Pokok Penjualan
No
|
Nama
|
Quantity
|
Satuan
|
Harga Satuan
|
Total
|
(1 kubung)
|
|||||
|
Biaya Awal Operasi
|
|
|
|
|
1
|
Kubung
|
1
|
|
||
2
|
Mediator
|
2000
|
Plastik
|
-
|
-
|
3
|
Bubuk geregaji
|
Karung
|
|||
4
|
Bibit jamur
|
100
|
Botol
|
25.000
|
2.500.000
|
5
|
drum
|
2
|
|
|
|
6
|
pasir
|
1 bak
|
|
|
|
7
|
Kompor, tabung, minyak
|
1 set
|
|
1.000.000
|
1.000.000
|
8
|
rak
|
3
|
|
|
|
9
|
baskom
|
2
|
|
|
|
10
|
pisau
|
2
|
|
|
|
11
|
terpal kecil
|
|
|
|
|
12
|
plastik
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
||
TOTAL
|
Rp
|
3. Investasi fisik
No
|
Nama
|
Satuan
|
Total
|
1
|
Tanah (50m2)
|
|
|
2
|
Pembuatan kubung
|
|
10.000.000
|
3
|
Perlengkapan dan Peralatan
|
|
|
|
Baskom (2 buah)
|
20.000
|
40.000
|
Ember (2 buah)
|
10.000
|
20.000
|
|
Drum (2 buah)
|
|
|
|
Kompor
|
1.000.000
|
1.000.000
|
|
Rak
|
|
|
|
|
terpal kecil
|
|
|
|
Plastic
|
|
|
|
pisau (dua buah)
|
|
|
|
|||
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pembuatan pondok
|
|
1.500.000
|
|
|
|
|
TOTAL
|
Rp
|
4. Biaya-biaya
No
|
Nama
|
Biaya (bulan)
|
Total
|
|
Biaya Langsung
|
|
|
1
|
Biaya pekerja
|
200.000
|
200.000
|
|
Biaya Tidak Langsung
|
|
|
1
|
Listrik
|
10.000
|
10.000
|
2
|
Lain-lain
|
|
250.000
|
TOTAL
|
Rp
460.000
|
BAB VI
KESIMPULAN
Dari
analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak dilakukan dengan berbagai pertimbangan,
antara lain :
1.
Modal
cepat kembali yaitu pada tahun pertama panen ke-2.
2.
Keuntungan
yang diperoleh cukup besar
hampir 200%.
3.
Mediator
bisa dipergunakan berulang kali, dalam jangka waktu yang lama.
LAMPIRAN
Gambar 1. Lokasi Usaha