Thursday, October 25, 2012

kata kata sakti


Kata kata sakti
Sepintas terbesit bahwa itu adalah kata kata yang sering diucapkandi dongeng  dongeng maupun dunia kartun, seperti abra kadabra, alakazam, dan lain sebagainya. Yang dimaksud  kata sakti disini adalah kata kata pendek mungkin sepele, tapi pengaruhmaupun dampaknya lebih besar untuk pertumbuhan psikologis. Dapat menambah energi positif, menambah semangat, mengubah atau membalikan keadaan seseorang baik dari keadaan lemas menjadi kuat, sedih menjadi bahagia, putus asa menjadi bersemangat. Bahkan segala bentuk yang negatif akan menjadi bentuk yang positif.
Yang pertama adalah jangan katakan “ apakah saya bisa?, atau  ‘ ah saya malu, ‘ atau juga ‘saya ga nyaman , tidak biasa. Itu semua hanyalah halangan/rintangan yang pertama yang harus kita lalui. Bisa jadi itulah segel yang pertama harus kita buka untuk menjadikan kata kata sakti kita.

Ingat bahwasanya segala sesuatu perubahan itu awalnya berat, dan sulit untuk dijalankan, seperti halnya kita mengoperasikan sepeda, pada awalnya memang terasa sangat sulit  untuk mengendalikan sepeda tersebut, namun itu semua akan menjadi lebih  mudah dan gampang setelah adanya pengulangan  pengulangan yang membuat kitaa terbiasa dengan hal tersebut, bahkan sudah menjadi kemampuan alam bawah sadar kita, dan akan refleks dengan sendirinya tanpa adanya pikiran bagaimana caranya menjalankan sepeda ini???
Tapi kita akan langsung melaju dengan lancar tanpa adanya kesulitan sedikitpun. Karena kemampuan seperti ini bukanlah sesuatu perkara yang harus dipikirka, tapi ini sudah menjadi bagian dari kemampuan alam bawah sadar kita. Contoh kecil jika kita ditanya, atau diajak oleh orang lain
Ø  Den makan yuk???
Tentunya jawaban dari pertanyaan inii akan refleks langsung dijawab.
Ø  Boleh
Ø  Atau ah maaf saya sudah makan

Coba kita bayangkan  jika pertanyaan tersebut dijawab dengan berfikir terlebih dahulu, tentunya akan membutuhkan waktu lama dalam mencapai komunikasi yang baik.

Ø  Den makan yuk?
Ø  Entar dulu, makan itu ??mmm memasukan makanan kemulut kita, dan saya diajak makan, oh iya saya diajak makan, tapi saya sudah makan belum ya???/


Jika percakapan seperti demikian maka komunikasi akan terhambat dan terlalu membuang waktu. Karena itu bukan sesuatu hal yang harus dipecahkan denagan fikiran.

No comments:

Post a Comment